Antibiotikyang efektif terhadap shigellosis, amoebiasis, dan giardiasis adalah Metronidazole dan Ampicillin 50 mg / kg. Diet utama yang disarankan adalah ASI karena dapat mencegah diare persisten oleh karena sifat ASI yang mudah diserap serta mencegah infeksi. Victor Pratama, S.Ked / 05.70.0035 Case Report SMF Ilmu Penyakit Anak. 17
Halodoc, Jakarta - Ketika sakit dan berkonsultasi dengan dokter, pernahkah kamu diresepkan antibiotik? Sebenarnya antibiotik itu obat jenis apa dan bagaimana cara kerjanya dalam memerangi penyakit, ya? Lebih jelasnya, yuk cari tahu lebih lanjut tentang antibiotik dalam pembahasan kali ini. Antibiotik adalah jenis obat yang digunakan untuk mengatasi dan mencegah infeksi bakteri. Obat ini bekerja dengan cara membunuh dan menghentikan bakteri berkembangbiak di dalam tubuh. Oleh karena diperuntukkan membasmi bakteri, antibiotik tidak bisa digunakan untuk penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dan jamur. Mengapa Antibiotik Diperlukan? Sebenarnya, infeksi bakteri yang tergolong ringan dapat pulih dengan sendirinya, sehingga pemberian antibiotik tidak diperlukan. Namun, ketika infeksi bakteri tidak kunjung membaik, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik. Selain keparahan infeksi bakteri, antibiotik juga biasanya diberikan ketika Infeksi yang diidap adalah infeksi menular. Terasa mengganggu dan diduga membutuhkan waktu lama untuk sembuh dengan sendirinya. Terdapat risiko tinggi menyebabkan komplikasi. Penting untuk diketahui bahwa penggunaan antibiotik harus dengan anjuran dokter. Dokter akan menyesuaikan dosis dengan kondisi pengidap, memberitahukan hal-hal yang harus diperhatikan sebelum dan saat menggunakan obat, serta efek samping yang dapat terjadi atas penggunaan antibiotik. Baca juga Ketahui Tes Bakteriologi untuk Diagnosis Penyakit Berdasarkan cara penggunaannya, antibiotik terbagi atas 2 jenis, oral dan injeksi suntik. Sementara itu, berdasarkan jenis kondisi yang diidap, antibiotik terbagi atas beberapa jenis, yaitu 1. Penisilin Penisilin digunakan untuk banyak kondisi akibat adanya infeksi bakteri, beberapa di antaranya adalah infeksi Streptococcus, meningitis, gonore, faringitis, dan juga untuk pencegahan endocarditis. Penisilin tersedia dalam berbagai bentuk, seperti kaplet, sirup kering, dan suntikan. Jenis-jenis antibiotik penisilin adalah Amoxicillin, Ampicillin, Oxacillin, dan Penicillin G. 2. Sefalosporin Sefalosporin tersedia dalam bentuk suntik, tablet, dan sirup kering. Beberapa kondisi yang diobati menggunakan sefalosporin, di antaranya adalah infeksi tulang, otitis media, infeksi kulit, dan infeksi saluran kemih. Jenis-jenis antibiotik sefalosporin adalah Cefadroxil, Cefuroxime, Cefotaxime, Cefotiam, Cefepime, dan Ceftaroline. Baca juga Kecil tetapi Berbahaya, Inilah 5 Penyakit yang Disebabkan Bakteri 3. Aminoglikosida Aminoglikosida adalah obat yang biasa digunakan untuk mengatasi banyak penyakit infeksi bakteri, seperti otitis eksterna, infeksi kulit, dan peritonitis. Aminoglikosida tersedia dalam banyak bentuk, di antaranya adalah salep, tetes mata, dan suntik. Jenis-jenis antibiotik aminoglikosida adalah Paromomycin, Tobramycin, Gentamicin, Amikacin, Kanamycin, dan Neomycin. 4. Tetrasiklin Tetrasiklin tersedia dalam berbagai macam bentuk obat, yakni salep, salep mata, kapsul, dan suntik. Antibiotik jenis ini digunakan untuk mengobati berbagai macam kondisi yang muncul akibat adanya infeksi bakteri, seperti sifilis, anthrax, tifus, brucellosis, dan jerawat. Tetrasiklin tertentu tidak dapat digunakan pada anak usia di bawah 12 tahun. Jenis-jenisnya adalah Doxycycline, Minocycline, Tetracycline, Oxytetracycline, dan Tigecycline. 5. Makrolid Beberapa kondisi yang diobati menggunakan antibiotik makrolida adalah bronkitis, servisitis, penyakit Lyme, pemfigus, dan sinusitis. Makrolida sendiri tersedia dalam banyak bentuk, yakni tablet, kaplet, sirup kering, dan suntik. Jenis-jenisnya adalah Erythromycin, Azithromycin, dan Clarithromycin. 6. Quinolone Quinolone memiliki bentuk yang berbeda, dan dengan indikasi yang berbeda. Bentuk obat ini, di antaranya adalah tablet, suntik, dan kaplet. Quinolone digunakan untuk mengatasi banyak kondisi yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Beberapa di antaranya adalah infeksi tulang, cystitis, servisitis, dan infeksi kulit. Jenis-jenisnya adalah Ciprofloxacin, Levofloxacin, Moxifloxacin, dan Norfloxacin. Baca juga Biar Enggak Parno, Cegah Kontaminasi Bakteri E. Coli dengan 7 Cara Ini Oral dan Injeksi, Efektif Mana? Meski banyak jenisnya, antibiotik memiliki tujuan yang sama, yaitu melawan infeksi bakteri, menekan, dan menghentikan pertumbuhan bakteri berbahaya di dalam tubuh. Lalu, mengapa ada yang oral dan injeksi? Adakah perbedaan terkait efektivitasnya? Jawabannya, iya. Antibiotik injeksi lebih efektif, ketimbang antibiotik oral. Efektif dalam hal ini adalah kerja antibiotik injeksi lebih cepat dibandingkan antibiotik oral. Hal in dikarenakan antibiotik oral ketika ditelan akan masuk ke saluran cerna, kemudian ke lambung dan usus halus. Lalu setelah diserap di usus halus, barulah antibiotik masuk ke pembuluh darah dan sampai pada organ. Proses tersebut tentunya membutuhkan waktu yang cukup panjang. Sementara antibiotik injeksi bisa sampai ke organ dalam waktu yang lebih singkat, karena ada proses yang tidak harus ia jalankan. Antibiotik injeksi akan disuntikkan ke pembuluh darah lalu menuju ke organ, tanpa perlu ke saluran pencernaan. Antibiotik injeksi biasanya diberikan pada kasus infeksi yang berat. Sementara jika infeksinya ringan, pemberian antibiotik oral sudah cukup. Itulah sedikit penjelasan tentang antibiotik. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
TIMUKMPPD FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI. Modul Paket 1 UKMPPD. ILMU PENYAKIT DALAM 1. An. Ilham, 8 tahun, datang dengan keluhan demam 4 hari mendadak tinggi disertai warna kehitaman pada feses. Pada pemeriksaan fisik diperoleh TD 100/60, denyut nadi 100x/menit, rumple leed test (+).
NilaiJawabanSoal/Petunjuk MASRUM Jamur FUNGI Jamur CENDAWAN Jamur RABUK Jamur DAKTARIN Obat Jamur FUNGIDERM Obat Jamur MERANG Jenis jamur CANESTEN Merek obat jamur SPORA Alat perkembangbiakan tumbuhan seperti jamur, paku, ganggang, dsb MIKOLOGI Ilmu tentang seluk-beluk kehidupan jamur FUNGISIDA Zat pembasmi jamur MUSHROOM Bahasa Inggrisnya jamur MIKOTOKSIN Racun yang dihasilkan jamur RANGU Jamur yang dapat dimakan PANU Infeksi jamur pada kulit KULAT Cendawan, fungi, jamur, rabuk KADAS Penyakit kulit yang disebabkan oleh jenis jamur KALPANAX Merek obat untuk jamur kulit ASEKSUAL Metode reproduksi jamur yang benar KANCING Jamur yang ditambahkan dalam pizza NISTATIN Antibiotik untuk mengobati penyakit karena jamur ZIMOSIS Penyakit menular yang disebabkan oleh jamur FUNGUS Tumbuhan tanpa daun atau klorofil, jamur HIFA Filamen benang yang terdiri dari sel-sel jamur AMANITIN Zat beracun yang dihasilkan jenis jamur tertentu
Materiini diajarkan untuk peserta didik kelas X semester I. Semoga materi ini bermanfaat bagi kita semua. A. Ciri-Ciri Jamur. Jamur dimasukkan dalam kelompok organisme eukariota karena sel-selnya sudah memiliki membran inti sel. Dinding sel jamur terbuat dari bahan kitin, yaitu polimer karbohidrat yang juga terdapat pada eksoskeleton serangga
Dipublish tanggal Feb 25, 2019 Update terakhir Okt 26, 2020 Tinjau pada Jul 17, 2019 Waktu baca 5 menit Istilah jamuran memang sudah akrab ditelinga Anda, tetapi yang dimaksud jamuran di sini bukan lah jamuran yang biasa Anda temukan di makanan, jamuran memang berkaitan erat dengan makanan, tetapi jamuran yang dimaksud adalah jamur yang tumbuh pada tubuh manusia. Jamur yang tumbuh pada tubuh manusia dikenal dengan istilah fungi. Sebenarnya jamur merupakan organisme yang normal ditemukan pada tubuh manusia, yang menjadi masalah adalah ketika seseorang mengalami gangguan pertahanan tubuh, jamur-jamur tersebut dapat menyebabkan infeksi, dari infeksi yang ringan seperti panu hinga serius seperti yang terjadi pada penyakit Aspergillosis paru, yaitu penyakit paru yang disebabkan oleh infeksi jamur pada paru-paru. Pengobatan jamur tergolong gampang-gampang susah. Gampang karena tidak seperti bakteri yang sudah banyak resisten terhadap pengobatan antibiotik, pengobatan jamur yang menggunakan anti-fungi masih memiliki efektivitas yang tinggi. Yang menjadi kendala adalah biasanya penanganan pada infeksi fungi lebih lama dibandingkan dengan penanganan infeksi bakteri. Apa saja jenis obat anti jamur dan bagaimana cara kerjanya? Ada beberapa jenis obat antijamur. Mereka tersedia dalam kemasan krim, semprotan, solusi dan tablet yang dirancang untuk masuk ke vagina pessarium, shampoo, obat-obatan yang diminum, dan suntikan. Sebagian besar obat antijamur bekerja dengan merusak dinding sel jamur, yang menyebabkan sel jamur mati. Antijamur dalam bentuk lotion, krim atau spray antijamur topikal Digunakan untuk mengobati infeksi jamur pada kulit, kulit kepala dan kuku. Termasuk clotrimazole, econazole, ketoconazole, miconazole, tioconazole, terbinafine, dan amorolfine. Obat-obat ini dijual dengan berbagai nama merek yang berbeda. Penggunaan krim antijamur dapat dikombinasikan dengan krim lain sebagai contoh, krim antijamur sering dikombinasikan dengan krim steroid ringan, seperti hidrokortison, untuk mengobati ruam-ruam tertentu. Krim antijamur membersihkan infeksi, dan krim steroid ringan mengurangi peradangan yang disebabkan oleh infeksi seperti infeksi Kulit akibat jamur Candida , Infeksi jamur pada kulit kepala Scalp Ringworm dan Infeksi Jamur Kuku Tinea Unguium. Shampo anti jamur Sampo yang mengandung Ketoconazole kadang-kadang digunakan untuk membantu mengobati infeksi jamur kulit kepala dan kondisi kulit tertentu. Pessarium antijamur Pessary adalah tablet yang dirancang untuk dimasukkan ke dalam vagina. Beberapa obat antijamur digunakan sebagai pessarium untuk mengobati sariawan vagina, terutama klotrimazol, ekonazol, mikonazol, dan fentikonol. Obat-obatan antijamur oral diminum Ada berbagai tipe antijamur yang diminum, contohnya Miconazole tersedia dalam sediaan gel oral, dan nystatin tersedia dalam sediaan cairan. Obat-obatan ini diterapkan ke mulut digunakan untuk mengobati sariawan infeksi candida dari mulut dan tenggorokan. Terbinafin, itrakonazol, flukonazol, posakonazol, dan vorikonazol tersedia dalam sediaan tablet, yang diserap ke dalam tubuh. Obat-obatan ini digunakan untuk mengobati berbagai infeksi jamur. Yang dipilih tergantung pada jenis infeksi yang Anda miliki. Sebagai contoh Terbinafine umumnya digunakan untuk mengobati infeksi kuku yang biasanya disebabkan oleh jenis jamur tinea. Flukonazol umumnya digunakan untuk mengobati peradangan dan luka vagina, sebagai alternatif untuk menggunakan krim antijamur. Fluconazole juga dapat digunakan untuk mengobati dan mencegah infeksi jamur tertentu di dalam tubuh. Injeksi antijamur Obat-obatan antijamur yang digunakan dengan cara injeksi dapat digunakan jika Anda memiliki infeksi jamur serius di dalam tubuh. Amfoterisin, flusitosin, itraconazole, vorikonazol, anidulafungin, caspofungin, dan micafungin adalah obat-obatan yang kadang-kadang digunakan dengan cara ini. Pemilihan obatnya tergantung pada jenis jamur yang menyebabkan infeksi. Penggunaan obat-obatan injeksi antijamur biasanya digunakan di rumah sakit di bawah pengawasan dokter spesialis. Perlu diingat bahwa obat antijamur berbeda dengan antibiotik, yang merupakan obat antibakteri. Antibiotik tidak membunuh jamur, melainkan membunuh jenis kuman lain disebut bakteri. Bahkan, Anda lebih rentan terkena infeksi jamur jika mengonsumsi antibiotik. Misalnya, banyak wanita mengalami kandidiasis setelah mengonsumsi antibiotik. Ini karena antibiotik dapat membunuh bakteri normal yang tidak berbahaya yang hidup di kulit atau vagina Anda, sehingga membuat jamur lebih mudah untuk berkembang. Apa kemungkinan efek samping dari penggunaan obat antijamur? Untuk lebih lengkapnya, Anda harus membaca selebaran informasi yang disertakan di dalam setiap kemasan yang berisi tentang peringatan dan kemungkinan efek samping. Namun secara umum, krim antijamur memiliki efek samping sebagai berikut Obat antijamur topikal Penggunaan obat antijamur topikal biasanya tidak menimbulkan efek samping dan mudah digunakan. Kadang-kadang beberapa orang mengalami sedikit rasa gatal, terbakar atau kemerahan di mana obat antijamur tersebut dioleskan. Jika efek samping ini parah, Anda harus berhenti menggunakannya. Kadang-kadang, beberapa wanita mengembangkan iritasi di sekitar vagina setelah menerapkan produk antijamur vagina. Obat-obatan antijamur oral Obat antijamur oral yang paling banyak digunakan adalah terbinafine. Terbinafin digunakan untuk mengobati infeksi kuku, miconazole, dan nistatin untuk sariawan, dan flukonazol untuk infeksi jamur pada vagina. Penggunaan obat antijamur oral biasanya tidak menyebabkan efek samping. Anda bahkan dapat membeli flukonazol tanpa resep di apotek, karena dianggap sebagai obat yang tidak mungkin menyebabkan masalah. Beberapa penggunaan antijamur dapat menyebabkan masalah hati atau efek samping yang lebih serius pada sebagian orang. Beberapa efek samping yang umum dari penggunaan beberapa obat antijamur yang lebih banyak digunakan adalah sebagai berikut Terbinafine kadang-kadang dapat menyebabkan sakit perut, kehilangan nafsu makan, merasa sakit mual, gangguan perut, diare, sakit kepala, ruam, gangguan indera perasa dan nyeri otot atau sendi. Flukonazol dapat menyebabkan mual, sakit perut, diare, angin, sakit kepala, atau ruam. Miconazole dapat menyebabkan mual atau mual muntah, atau ruam. Nistatin dapat menyebabkan nyeri pada mulut. Injeksi antijamur Pengobatan injeksi antijamur memiliki lebih banyak risiko untuk menyebabkan efek samping dan kadang-kadang dapat menyebabkan masalah serius. Namun, injeksi antijamur digunakan untuk mengobati infeksi jamur yang serius dan risiko efek samping perlu diimbangi dengan kebutuhan akan pengobatan. Berapa lama pengobatan obat antijamur biasanya diberikan? Infeksi kulit jamur seperti athlete's foot atau ringworm krim biasanya digunakan minimal selama dua minggu. Terkadang pengobatan dilakukan hingga enam minggu. Infeksi jamur kuku jika menggunakan pil antijamur seperti terbinafine, pengobatan biasanya dilakukan selama dua bulan. Infeksi jamur yang buruk di paru-paru Aspergilosis ini adalah kondisi yang lebih serius dan membutuhkan perawatan yang lama waktunya harus dikonsultasikan dengan dokter spesialis paru. Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat
Ampisilin Antibiotik ini bermanfaat mengobati popeye dan infeksi lainnya. Anda dapat menemukan antibiotik ini di toko ikan khusus dan melaui internet. GESUND Magic Parasite: Ini merupakan obat antijamur yang bekerja melawan beberapa infeksi jamur dan berguna untuk disimpan sebagai pemilik ikan cupang. Maracin 1 dan Maracin 2: Obat-obatan ini
Antijamur adalah kelompok obat yang bermanfaat untuk mengatasi infeksi jamur. Obat antijamur atau antifungi ini tersedia dalam berbagai bentuk sediaan, mulai dari tablet, krim, salep, suntik, hingga sampo. Obat antijamur dapat bekerja dengan membunuh atau menghambat perkembangan sel jamur. Obat golongan ini umumnya menarget dinding sel atau membran sel jamur yang dibutuhkan jamur untuk memperbanyak diri dan bertahan hidup. Peringatan Sebelum Menggunakan Antijamur Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan antijamur, antara lain Jangan menggunakan obat-obatan antijamur jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat ini. Beri tahu dokter jika memiliki riwayat penyakit jantung, gangguan hati, sistem imun yang lemah, atau gangguan ginjal. Gunakan antijamur oles hanya di bagian yang dianjurkan. Hindari menyentuh bagian mata, hidung, dan mulut, saat menggunakan obat antijamur oles. Beberapa jenis antijamur yang digunakan pada organ intim bisa merusak kondom atau diafragma dan mengurangi efektivitasnya. Hindari penggunaannya secara bersamaan. Jangan menggunakan antijamur vaginal jika Anda mengalami nyeri perut, demam, atau keputihan yang berbau tidak sedap. Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk obat herbal dan suplemen, untuk mengantisipasi interaksi obat. Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan. Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan obat antijamur. Efek Samping dan Bahaya Antijamur Antijamur dapat menyebabkan beberapa efek samping yang berbeda-beda, tergantung bentuk sediaan obat antijamur yang digunakan. Berikut adalah penjelasannya Antijamur oles dan intravaginal Obat antijamur oles dan intravaginal dapat menimbulkan beberapa efek samping pada area yang diobati. Efek samping tersebut berupa Iritasi Sensasi terbakar Gatal Kemerahan Antijamur oral dan intravena Efek samping yang dapat muncul akibat antijamur obat minum dan intravena antara lain Rasa tidak nyaman di mulut akibat penggunaan antijamur tetes mulut Mual Muntah Nyeri perut Nyeri sendi atau otot Sulit tidur Diare Sakit kepala Tidak nafsu makan Urine berwarna gelap Penyakit kuning Selain efek samping yang telah disebutkan di atas, penggunaan antijamur juga bisa menimbulkan reaksi alergi obat, yang ditandai dengan munculnya ruam disertai gatal di kulit, bengkak di bibir atau kelopak mata, dan kesulitan bernapas. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi obat antijamur. Jenis, Merek Dagang, dan Dosis Obat Antijamur Obat antijamur umumnya digunakan dengan resep dokter, tetapi ada beberapa obat antijamur yang dijual bebas dan bisa diperoleh tanpa resep dokter. Berikut ini adalah penjelasan dan pembagian jenis obat antijamur 1. Azole Obat ini merupakan antijamur berspektrum luas sehingga dapat membunuh berbagai jenis jamur. Antijamur golongan azole bekerja dengan cara merusak membran sel jamur. Jika membran sel jamur rusak, sel tersebut akan mati. Contoh obat ini adalah Itraconazole Bentuk obat Kapsul Merek dagang Fungitrazol, Forcanox, Itzol, Itraconazole, Nufatrac, Sporacid, Sporanox, Spyrocon, Trachon, Tracor Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat itraconazole. Ketoconazole Bentuk obat Tablet, krim, cairan obat luar, sampo Merek dagang A-Be Lotion, Dandrufin, Dermaral, Erazol, Fungoral, Fungasol, Formyco, Hufazole, Infungi, Interzol, Ketomed, Mycoral, Nizoral, Solinfec, Sporex, Zoralin Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat ketoconazole. Clotrimazole Bentuk obat Krim, cairan obat luar, tablet untuk vagina Merek dagang Baycuten-N, Bernesten, Cotristen, Canesten, Canesten Dex, Demy, Erphamazol, Fungiderm, Hufaderm, Heltiskin, Medisten, Neo Ultrasiline Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat clotrimazole. Fluconazole Bentuk obat Tablet, kapsul, infus, suntik Merek dagang Candipar, Cryptal, Diflucan, FCZ, Fluconazole, Flucoral, Fludis, Fluxar, Govazol, Kifluzol, Quazol, Zemyc Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat fluconazole. Miconazole Bentuk obat Salep, bedak, krim, gel Merek dagang Altadis, Benoson M, Daktarin, Daktazol, Fungares, Funtas, Kalpanax, Kanesol, Locoriz, Miconazole Nitrate, Micoskin, Mikazol, Mycorine, Mycozol, Vaslone, Zolacort, Zolagel Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat miconazole. Tioconazole Bentuk obat Krim Merek dagang Trosyd, Prodermal Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat tioconazole. Voriconazole Bentuk obat Tablet, suntik Merek dagang Vfend, Vorica Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat voriconazole. 2. Echinocandin Obat antijamur ini bekerja dengan cara merusak dinding sel jamur. Jika dinding sel jamur rusak, maka sel tersebut akan mati. Contoh obat ini adalah Anidulafungin Bentuk obat Suntik Merek dagang Ecalta Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat anidulafungin. Micafungin Bentuk obat Suntik Merek dagang Mycamine, Micacura Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat micafungin. 3. Polyene Antijamur golongan polyene dikenal juga sebagai obat antimikotik. Obat ini bekerja dengan cara merusak membran sel jamur sehingga sel tersebut mati. Contoh obat antijamur polyene adalah Nystatin Bentuk obat Salep, suspensi, tablet, tablet vagina Merek dagang Candistin, Cazetin, Constantia, Enystin, Mycostatin, Nymiko, Nystin, Fladystin, Flagystatin Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat nystatin. Amphotericin B Bentuk obat Salep mata Merek dagang Fungicid Selain bentuk salep mata, obat ini juga tersedia dalam bentuk obat minum dan suntik. Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat amphotericin B. 4. Golongan lain Selain yang telah disebutkan di atas, ada beberapa obat antijamur lain yang tidak digolongkan tetapi juga dapat membunuh jamur. Contoh obat ini adalah Griseofulvin Bentuk obat Tablet, kaplet Merek dagang Fulcin, Fungistop, Gricin, Griseofulvin, Mycostop, Omefulvin, Rexavin Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat griseofulvin. Terbinafine Bentuk obat Krim, tablet Merek dagang Farmasil, Haterbin, Interbi, Meccaderma, Terbinafine HCl, Termisil Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat terbinafine. Naftifine Bentuk obat krim dan gel Merek dagang Exoderil, Naftin Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat naftifine.
Gentamicinadalah obat untuk mengatasi infeksi bakteri ringan hingga berat pada berbagai bagian tubuh, mulai dari telinga luar, mata, kulit, hingga otak. Perlu diketahui obat ini tidak bisa digunakan untuk mengobati infeksi akibat virus atau jamur. Gentamicin termasuk golongan antibiotik aminoglikosida. Obat ini bekerja dengan cara mengganggu
Antibiotik sebagai pengobatan Ketika bakteri berkembang biak dan menghasilkan gejala penyakit, sistem kekebalan tubuh Anda sebenarnya sudah mulai bekerja. Antibodi dalam tubuh mulai berusaha menghancurkan dan menghentikan pertumbuhan bakteri. Namun, ketika tubuh tidak bisa menangani proses tersebut, bakteri akan terus menekan sistem kekebalan tubuh dan akhirnya berhasil menginfeksi tubuh. Saat kondisi inilah Anda dapat mengambil manfaat dari antibiotik. Situs layanan kesehatan masyarakat Britania Raya, NHS, menyebutkan ada beberapa kondisi yang membutuhkan pengobatan berupa antibiotik, yaitu. Tidak dapat diatasi tanpa obat. Penyakit dapat menginfeksi orang lain. Membutuhkan banyak waktu untuk pulih tanpa pengobatan. Berisiko menyebabkan komplikasi serius. Meski terbukti ampuh melawan kuman, antibiotik tidak dapat digunakan untuk mengobati infeksi akibat virus, seperti pilek dan flu, berbagai macam jenis batuk, dan sakit tenggorokan. Dikutip dari situs pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika Serikat, CDC, obat-obatan ini juga tidak dibutuhkan untuk mengatasi infeksi bakteri umum, seperti berbagai infeksi sinus. beberapa infeksi telinga. Pastikan Anda tidak minum antibiotik ketika tidak dibutuhkan karena tidak akan membantu mengatasi kondisi Anda. Selalu lakukan anjuran dokter dalam mengkonsumsi antibiotik. Penggunaan yang tidak sesuai anjuran dokter dapat menyebabkan resistensi antibiotik yang justru membahayakan kondisi Anda. Antibiotik sebagai pencegahan Tak hanya itu, orang yang memiliki risiko tinggi terkena infeksi juga dapat diberikan obat-obatan ini sebagai upaya pencegahan. Dalam dunia medis, ini disebut dengan profilaksis. Situasi ketika antibiotik dibutuhkan sebagai upaya pencegahan adalah sebagai berikut. Hendak menjalani operasi Obat ini biasanya direkomendasikan untuk Anda yang akan menjalani operasi dengan risiko infeksi tinggi, seperti operasi katarak atau implan payudara. Digigit atau mengalami luka Obat ini diperlukan untuk mencegah infeksi yang mungkin muncul setelah Anda terluka, misalnya akibat gigitan hewan atau manusia. Kondisi kesehatan tertentu Jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang membuat risiko infeksi lebih tinggi, seperti pernah melalui prosedur pengangkatan limpa atau menjalani perawatan kemoterapi. Cara kerja antibiotik Secara umum, antibiotik memang memiliki fungsi untuk menekan pertumbuhan bakteri yang menginfeksi tubuh. Akan tetapi, antibiotik sebenarnya dibagi menjadi dua kategori jika dilihat dari mekanisme kerja yang dilakukan, yaitu. Membunuh bakteri bactericidal Obat jenis ini biasanya merusak satu per satu bakteri yang menginfeksi dengan cara menghancurkan dinding sel bakteri sehingga bakteri tersebut mati. Menghentikan perkembangan bakteri bacteriostatic Ketika obat antibiotik berhasil menekan perkembangan serta pertumbuhan bakteri, bakteri hanya akan berjumlah sama dan tidak bertambah. Dengan begitu, sistem kekebalan tubuh kita dapat mengatasinya langsung tanpa khawatir akan kalah’. Klasifikasi obat-obatan ini juga bisa dilakukan dengan mengelompokkannya berdasarkan kemampuannya melawan jenis-jenis bakteri, yaitu. Antibiotik berspektrum luas, yaitu obat yang dapat menghancurkan hampir segala jenis bakteri. Antibiotik berspektrum sempit, yaitu obat yang hanya dapat melawan beberapa jenis bakteri saja. Golongan antibiotik Obat-obatan ini terdiri dari banyak jenis, tetapi penggolongan antibiotik bisa dibedakan menjadi enam kelompok. 1. Penicillin Penicillin dapat membunuh bakteri dengan mencegah pembentukan dinding sel. Antibiotik yang termasuk dalam kelompok ini banyak digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi, termasuk infeksi kulit, infeksi paru-paru, dan infeksi saluran kemih. Obat-obatan yang termasuk dalam kelompok ini, di antaranya penicillin, amoxicillin. Anda tidak disarankan minum salah satu obat yang masuk dalam golongan ini jika pernah mengalami alergi akibat mengonsumsinya. Orang yang alergi terhadap satu jenis penicillin akan alergi terhadap jenis-jenis yang lain. 2. Makrolida Makrolida bekerja dengan cara mencegah bakteri berkembang biak dengan menghalangi bakteri membuat protein. Antibiotik yang termasuk dalam kelompok ini dapat sangat berguna untuk mengobat berbagai penyakit, seperti infeksi paru-paru. Makrolida juga dapat berguna sebagai alternatif orang yang alergi dengan obat antibiotik penisilin. Selain itu, makrolida dapat menangani bakteri yang kebal dengan penisilin. Obat-obatan yang termasuk dalam kelompok ini adalah azithromycin, erythromycin. Jangan mengonsumsi makrolida juga Anda mengidap porfiria, sebuah kelainan darah langka turunan. Jika Anda hamil atau menyusui, satu-satunya jenis makrolida yang dapat dikonsumsi adalah erythromycin. 3. Cephalosporin Sama seperti penisilin, cephalosporin membunuh bakteri dengan cara mencegahnya membentuk dinding sel. Obat dalam kelompok ini digunakan untuk mengatasi berbagai macam infeksi. Namun, beberapa jenisnya efektif untuk mengobati infeksi serius, seperti septikemia, meningitis. Obat-obatan yang termasuk dalam cephalosporin, yaitu cephalexin, levofloxacin. Jika Anda sebelumnya mengalami reaksi alergi karena mengonsumsi penisilin, kemungkinan Anda juga akan alergi dengan cephalosporin. Obat-obatan ini juga mungkin tidak cocok dikonsumsi untuk penderita gagal ginjal. 4. Fluoroquinolones Fluoroquinolones adalah obat spektrum luas yang membunuh bakteri dengan mencegahnya menciptakan DNA. Kelompok obat-obatan ini digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi, termasuk infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran kemih. Obat-obatan yang termasuk dalam kelompok itu, yaitu ciprofloxacin, levofloxacin. Jenis obat ini sudah tidak disarankan untuk dikonsumsi secara rutin karena efek sampingnya yang cukup serius. 5. Tetracycline Tetracycline bekerja dengan mencegah bakteri berkembang baik, yaitu menghalanginya membuat protein. Antibiotik golongan ini digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi, termasuk kondisi seperti jerawat, rosacea yakni penyakit kulit kronis yang menyebabkan kemerahan dan bintil-bintil pada wajah. Obat-obatan yang termasuk dalam kelompok ini adalah tetracycline, doxycycline. Obat-obatan ini biasanya tidak direkomendasikan untuk orang-orang dengan kondisi, seperti gagal ginjal, penyakit liver, penyakit autoimun lupus, anak-anak di bawah usia 12 tahun, dan wanita hamil atau menyusui. 6. Aminoglycosides Aminoglycosides dapat mencegah bakteri berkembang biak dengan menghalanginya membuat protein. Obat-obatan ini cenderung hanya digunakan di rumah sakit untuk mengobati penyakit yang sangat serius seperti septikemia. Obat yang termasuk dalam kelompok ini, yaitu gentamicin, tobramycin. Cara minum antibiotik dengan tepat Penting untuk memahami bahwa meskipun antibiotik adalah obat yang sangat berguna, obat ini tidak boleh dikonsumsi secara sembarangan. Oleh karena itu, Anda harus mematuhi cara penggunaan antibiotik yang direkomendasikan dokter. Perlu diingat bahwa antibiotik tidak selalu menjadi obat atau solusi penyakit Anda. Hal-hal yang perlu Anda lakukan untuk mencegah efek samping antibiotik adalah. Berbicara dengan dokter mengenai resistensi antibiotik. Bertanya apakah antibiotik bermanfaat untuk penyakit Anda. Bertanya apa saja yang bisa Anda lakukan untuk menyembuhkan penyakit lebih cepat. Tidak menggunakan obat ini untuk penyakit akibat infeksi virus, seperti pilek atau flu. Jangan menyisakan beberapa antibiotik yang diresepkan untuk penyakit yang akan datang berikutnya. Mengonsumsi obat persis seperti saran dokter. Tidak melewatkan dosis, bahkan ketika kondisi sudah membaik. Pasalnya, jika dihentikan, beberapa bakteri dapat bertahan hidup dan kembali menginfeksi. Jangan minum obat yang diresepkan untuk orang lain, karena mungkin tidak cocok untuk kondisi Anda. Mengonsumsi obat yang salah dapat memberikan kesempatan bakteri berkembang biak. Pastikan berkonsultasi dengan dokter dalam mengatasi masalah kesehatan dan menentukan pengobatan yang terbaik untuk Anda. Jika mengalami gejala yang membuat cemas, jangan tunda kunjungan Anda ke klinik atau rumah sakit.
. 241 301 258 336 114 395 98 127
antibiotik untuk mengobati penyakit karena jamur tts